PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian pertama di Indonesia. Prosentase penderita penyakit kardiovaskuler di Indonesia pada tahun 1995 adalah 25,4% kemudian meningkat menjadi 26,4% pada tahun 2001 (Depkes, 2001). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan jumlah penduduk yang menderita penyakit kardiovaskuler. Pengobatan terhadap penyakit kardiovaskuler sudah berlangsung lama. Salah satu pengobatan tersebut adalah dengan PCI (Percutaneous Coronary Intervention).
PCI adalah intervensi non bedah untuk organ jantung yang mengalami kerusakan terutama pada pembuluh darah koroner untuk revaskularisasi baik pada pasien dengan angina stabil maupun angina tidak stabil yang tidak berespon terhadap pengobatan. Intervensi ini dilakukan dengan cara memasukkan balon kateter ke dalam pembuluh darah koroner melalui arteri femoralis sebagai daerah penusukan pertama kali (Jones, 2006). Tindakan PCI ini merupakan salah satu pengalaman fisik seseorang untuk meningkatkan fungsi jantung secara khusus. Pengalaman ini tentunya akan melibatkan pasien secara fisiologis dan psikologis. Pada area penusukan tersebut terjadi inkontinuitas jaringan kulit atau tereksposnya faktor jaringan (baik jaringan kulit dan pembuluh darah), hal ini termasuk faktor ekstrinsik. Dilain pihak pasien-pasien jantung tersebut mendapatkan terapi anti koagulan dimana efeknya akan memperpanjang faktor koagulasi darah hal ini termasuk faktor intrinsik. Maka pada post PCI diperlukan adanya sebuah periode waktu untuk memulihkan kerusakan jaringan pada area penusukan yang juga diperlambat dengan koagulasi yang memanjang (Albert, et al, 2006).
Siloam Hospitals Lippo Karawaci (SHLK) merupakan salah satu rumah sakit yang sedang mengembangkan diri di bidang cardiology. SHLK juga menjadi tempat rujukan pasien dari rumah sakit lain untuk dilakukan PCI. Jumlah kunjungan pasien yang dilakukan PCI di ruang Intensive Coronary Care Unit (ICCU) SHLK adalah rata-rata 10-12 pasien setiap bulan. Seluruh pasien tersebut setelah dilakukan prosedur PCI akan di observasi di ICCU. Observasi yang dilakukan dengan cara tirah baring total dengan kaki yang dilakukan penusukan harus lurus selama enam jam karena pemulihan lapisan jaringan pembuluh darah arteri yang rusak akibat penusukan membutuhkan waktu selama enam jam dan mencegah terjadinya perdarahan.
I. 2 Masalah
Salah satu bagian dari prosedur setelah PCI adalah tidak boleh melipat kaki tempat penusukan jarum selama enam jam untuk mencegah terjadinya perdarahan, selain itu pasien juga harus tirah baring total selama enam jam. Masalah yang dialami pasien selama enam jam tersebut adalah kejenuhan. Walaupun informasi tentang prosedur PCI sebelum dan sesudah tindakan sudah diberikan tetapi hal tersebut tidak menolong pasien untuk mengatasi kejenuhan selama enam jam tersebut. Dari masalah tersebut maka pertanyaan penelitian yang muncul adalah bagaimanakah hubungan terapeutik antara perawat dan pasien untuk menunjang pemberian intervensi keperawatan yang tepat dalam rentang waktu enam jam sehingga kejenuhan pasien dapat teratasi.
I. 3 Tujuan
Tujuan umum penelitian adalah adanya pernyataan dari pasien bahwa mereka tidak merasa jenuh selama enam jam tirah baring dengan kaki lurus setelah PCI. Tujuan khusus dari penelitian adalah untuk menemukan intervensi keperawatan yang tepat selama rentang waktu enam jam pada pasien setelah PCI, untuk membina hubungan terapeutik antara pasien dan perawat.
I. 4 Kerangka konsep
Kerangka konsep yang akan dipakai sebagai landasan masalah penelitian dan mendukung pelaksanaan penelitian adalah teori hubungan antar manusia dan teori tahap perkembangan.
I. 5. Pertanyaan riset
Pertanyaan riset yang akan dicari jawabannya adalah bagaimana pengalaman pasien selama waktu tunggu enam jam post PCI.
I. 6 Manfaat riset
1. Bagi rumah sakit
Untuk mengembangkan sarana bagi pasien sehingga meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan.
2. Bagi perawat
Sebagai masukan untuk dapat memberikan intervensi perawatan yang tepat bagi
pasien.
3. Bagi peneliti
Untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan riset
keperawatan.
4. Bagi penelitian selanjutnya
Dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk penelitian selanjutnya.
Bab II
Tinjauan Pustaka
II. 1 Kerangka Teori
Pada penelitian ini kerangka teori yang akan digunakan adalah teori persepsi dalam hal ini adalah persepsi pasien, teori hubungan antar manusia yaitu hubungan antara pasien dan perawat, serta patofisiologi terkait dengan waktu tunggu selama enam jam setelah tindakan PCI.
Persepsi adalah proses timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Hal tersebut meliputi bagaimana manusia mengorganisasikan, menginterpretasikan dan mengubah data sensori dan memori menjadi sebuah informasi. Pengertian ini didasarkan pada teori Imogene M. King tentang konseptual sistem dan teori pencapaian tujuan dan proses timbal balik (McEwen, 2007). Jadi setelah dilakukan prosedur PCI pasien akan mengalami proses tersebut sehingga muncullah persepsi pasien tentang pengalaman yang diperoleh baik dari sensori pendengaran maupun penglihatan. Pengalaman yang diperoleh melalui sensori pendengaran misalnya suara perawat dan dokter, bunyi alarm monitor ECG, dan alat invasif lain yang digunakannya ataupun yang digunakan pasien lain di ruangan ICCU.
Hubungan antara manusia dengan manusia lainnya merupakan salah satu objek keperawatan, dimana hubungan ini dipaparkan lebih jauh oleh Travelbee (1969) sebagai hubungan antara pasien dan perawat yang bertolak ukur dari kesan pertama mereka saling bertemu dan adanya kemungkinan mengembangkannya menjadi sebuah kebutuhan akan adanya hubungan terapeutik (Tomey, 1994).
Fase simpati muncul pada saat perawat ingin mengurangi penderitaan pasien. Sedangkan empati adalah kemampuan untuk berbagi mengenai pengalaman seseorang dalam hal ini adalah pasien. Hasil dari proses empati ini adalah mampu memprediksikan prilaku pasien tersebut. Pada proses memunculkan identitas adalah fase dimana masing-masing perawat dan pasien saling mempersepsikan dirinya sebagai individu yang unik sehingga sebuah ikatan mulai terbentuk. Sedangkan pada fase pertemuan pertama adalah fase dimana perawat dan pasien saling mempersepsikan satu sama lainnya berdasarkan peran masing-masing.
Setelah pasien dilakukan tndakan PCI, pasien harus menjalani tirah baring selama 6 jam. Pada daerah penusukan tersebut terjadi kerusakan inkontinuitas jaringan kulit atau tereksposnya faktor jaringan (baik jaringan kulit dan pembuluh darah), hal ini termasuk faktor ekstrinsik. Pasien tersebut juga mendapatkan terapi anti koagulan dimana efeknya akan memperpanjang faktor koagulasi darah, hal ini termasuk faktor intrinsik. Maka pada post PCI diperlukan adanya sebuah periode waktu untuk memulihkan kerusakan jaringan pada area penusukan yang juga diperlambat dengan koagulasi yang memanjang untuk mencegah terjadinya perdarahan post prosedur PCI. (Albert, et al, 2006).
II. 2. Review literatur
II. 3. Kesimpulan
Bab III
Metodologi penelitian
III. 1. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah phenomenology dengan jenis deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan tentang fenomena yang terjadi pada partisipan yang mempunyai pengalaman menjalani waktu tunggu selama enam jam setelah PCI. Pengambilan data akan dilakukan selama 14 hari
III. 2. Pertimbangan etika
Penelitian ini akan melibatkan partisipan yang akan mengungkapkan pengalaman mereka selama waktu tunggu enam jam setelah PCI, dimana partisipan adalah pasien yang terdaftar di Siloam Hospitals Lippo Karawaci sehingga peneliti harus menjaga kerahasiaaan identitas partisipan. Sebelum melakukan wawancara, peneliti akan meminta persetujuan secara lesan dan tertulis kepada partisipan dan keluarga.
III. 3. Populasi dan sampel
Target populasi yang menjadi sasaran penelitian adalah pasien yang pernah menjalani prosedur PCI pada enam bulan terakhir di Siloam Hospitals Lippo Karawaci, usia 40-65 tahun ke atas, jenis kelamin laki-laki atau perempuan
III. 4. Instrumen
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengukuran melalui wawancara yang tidak terstruktur dengan jenis wawancara fokus interview. Dalam fokus interview peneliti akan memberikan pertanyaan untuk mendorong partisipan mengungkapkan perasaan dan emosinya secara terbuka tentang pengalaman selama waktu tunggu enam jam setelah tindakan PCI. Jadi pertanyaan yang diajukan tidak hanya sekedar menjawab pertanyaan tertutup dengan jawaban ya atau tidak.
III. 5. Pengumpulan data/ prosedur
Pengumpulan data adalah proses pendekatan kepada subyek dan proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu penelitian. Pengumpulan data melalui wawancara partisipan
III. 6. Rencana analisa data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data dari hasil wawancara dengan partisipan untuk menemukan tema atau kategori pengalaman yang dipandang dari perspektif partisipan. Wawancara akan dilakukan kepada partisipan secara terpisah antara satu dengan yang lainnya mengenai pengalaman selama waktu tunggu enam jam setelah PCI. Unsur-unsur yang terlibat dalam keberhasilan adalah partisipan kooperatif sehingga akan mengungkapkan pengalamannya tersebut kepada peneliti. Disini peneliti akan menggunakan penafsiran hasil dari wawancara sebagai sumber analisa data. Setiap jawaban akan diseleksi dan penggabungan jawaban partisipan akan menghasilkan pemahaman tentang perasaan partisipan selama waktu tunggu 6 jam post PCI.
III. 7. Keterbatasan.
Penelitian ini merupakan pertama kalinya dilakukan oleh peneliti sehingga kurang berpengalaman atau kurang keterampilan dalam mengumpulkan data sehingga berdampak terhadap data yang terkumpul yang akan mempengaruhi hasil analisa. Peneliti kurang melakukan interaksi kepada partisipan sehingga informasi yang diterima dari partisipan kurang akurat.
Keterbatasan pada disain yang digunakan adalah .............................keterbatasan metode penelitian kualitatif adalah...............................................
School of Nursing UPH & Cath lab Siloam Hospital Kebon Jeruk Jakarta,SPK Sungailiat, SMP Air gegas, SDN 227 Nyelanding (Bangka)
WISUDA Di Universitas Pelita Harapan Karawaci Tangerang Indonesia 2009
UPH Karawaci Tangerang Indonesia 2009
Universitas Pelita Harapan Karawaci Indonesia 2009
Universitas Pelita Harapan Karawaci Tangerang Indonesia 2009
Kota Bunga Puncak Bogor 2010
Kolam Renang Kota Bunga Puncak Bogor 2010
Bagaimanakah pendapat anda tentang Blog http://www.keperawatansopianhadi.blogspot.com
Bersama istriku tercinta 2010
8 mei 2010 Wisuda di Universitas PELITA HARAPAN KARAWACI INDONESIA
15-05-2005 Bogor Jawa barat at Wedding

Istriku tercinta, PURWANTI

Teman2 AE Siloam Hospitals di Pulau Ayer, Ancol jkt

Menurut anda, berapa kali anda melakukan hubungan seks dalam 1 bulan?
Rabu, 03 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MY LIFE
Selamat datang di duniaku, dunia tanpa batas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar