TINJAUAN TEORITIS PASIEN PASCA PCI DENGAN NSTEMI
Pengertian
Percutaneous coronary intervention (PCI) merupakan upaya
melebarkan saluran pembuluh darah dengan memasukkan pipa
kateter yang dilengkapi balon atau stent (kawat penyangga).
Setelah balon dikembangkan, penyempitan akan hilang.
Jika stenosis maka dilakukan penanganan dengan tindakan
stent yang akan di-implant-kan (ditinggalkan dalam tubuh)
untuk mendukung arteri dari dalam agar tetap mengembang.
Stent merupakan selang berkawat yang sering diletakkan
pada pengobatan PCI. Pemasangan stent merupakan suatu
pertimbangan lanjut dari PCI dengan menanamkan suatu alat
didaerah stenosis pada pembuluh darah koroner untuk
mempertahankan pembukaan koroner secara mekanis .
Penyakit tersering yang dilakukan tindakan PCI adalah Acute
Coronary Syndroma (ACS), ACS adalah sekumpulan gejala yang
dimanisfestasikan dengan nyeri dada, sesak nafas yang disebabkan
oleh pembentukan plak di arteri koroneratau spasme koroner
(PKJPDNHK,2001)
ACS di bagi dalam 3 kategori : Unstable angina pectoris (UAP),
Non ST Elevasi Myocard Infark (NSTEMI) dan ST elevasi
Myocard infark (STEMI).
Unstable angina pectoris (UAP) adalah nyeri dada yang timbul
saat istirahat dan beraktifitas, nyeri lebih hebat dan frekuensi lebih sering,
lama nyeri lebih dari 30 menit, dapat disertai mual, sesak nafas,
muntah. ECG terdapat ST depresi saat serangan dan setelah serangan
muncul sebagian, biasanya nyeri dada hilang setelah pasien mendapat
terapi nitroglyserin,narkotik atau oksigen.
Non ST Elevasi Myocard Infark (NSTEMI) adalah timbulnya
gejala seperti nyeri dada khas (rasa seperti di remas-remas,
ditusuk-tusuk, ditindih benda berat dan menjalar ke punggung,
leher serta tangan kiri) yangberlangsung lebih dari 15 menit,
tidak di sertai perubahan gambar EKG berupa elevasi segmen ST,
tidak hilang dengan nitrat serta ada peningkatan enzim jantung.
ST elevasi Myocard infark (STEMI) adalah timbulnya gejala
seperti nyeri dada khas (rasa seperti di remas-remas, ditusuk-tusuk,
ditindih benda berat dan menjalar ke punggung, leher serta tangan kiri)
yang berlangsung lebih dari 15 menit, di sertai perubahan gambar EKG
berupa elevasi segmen ST > 1 mm pada 2 sandapan tungkai yang
berdekatan atau elevasi segmen ST > 2 mm pada dua sandapan dada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar